Cara Membuat Daftar Pustaka dari Berbagai Jenis Sumber

Ada beberapa ketentuan atas cara membuat daftar pustaka. Semua ketentuan itu harus diketahui dan dipahami secara mendetail. Meskipun daftar pustaka seolah hanya sebatas lampiran, tetapi bagian ini sangat penting.

Saat menyusun karya ilmiah, makalah dan lainnya pasti akan mengambil referensi dari berbagai macam sumber. Setiap sumber memiliki ketentuan cara penyusunan berbeda pada daftar pustaka. Maka dari itu simak beberapa ketentuan penulisan daftar pustaka berikut ini.

Cara Menyusun Daftar Pustaka Dari Sumber Buku

Cara Membuat Daftar Pustaka
Cara Membuat Daftar Pustaka

Di bawah ini adalah tata cara penulisan daftar pustaka dari sumber buku :

  • Nama penulis

Pada nama penulis, nama belakang ditulis terlebih dahulu. Lalu diikuti dengan nama depan dan nama tengah. Antara nama belakang dan nama depan, dipisah dengan tanda koma. Untuk nama gelar, tidak perlu dicantumkan. Contoh : Tan, Ilana.

Jika terdapat lebih dari 2 penulis pada sebuah buku, maka nama penulis lainnya dapat diganti dengan kata dkk. Contoh Lestari, Dewi dkk. Jika terdapat 2 orang penulis, nama yang dibalik hanya nama dari penulis pertama. Contoh Soemardjan, Selo dan Dewi Lestari.

  • Tahun terbit

Tahun terbit ditulis setelah nama penulis. Cara penulisannya berada di dalam kurung. Contoh Tan, Ilana. (2006).

  • Judul buku

Untuk judul buku terletak di bagian akhir. Dalam penulisannya menggunakan huruf miring / italic. Contoh Tan, Ilana. (2006). Summer In Seoul.

  • Tempat terbit

Setelah judul buku, yaitu tempat terbit. Sistem menulisnya menggunakan tanda titik dua [:]. Contoh Tan, Ilana. (2006). Summer In Seoul. Jakarta:.

  • Nama penerbit

Nama penerbit diletakan di bagian paling akhir. Contoh Tan, Ilana. (2006). Summer In Seoul. Jakarta: Gramedia.

Cara membuat daftar pustaka di atas merupakan sistem penulisan umum. Beberapa buku mungkin mempunyai kondisi yang unik, seperti adanya angka pada nama penulis dan lain sebagainya. Di bawah ini adalah sistem penulisan daftar pustaka dalam berbagai macam kondisi :

  1. Tidak terdapat nama penulis

Untuk buku yang tidak terdapat nama penulisnya, maka judul diletakan di depan, lalu diikuti dengan tahun dan lokasi. Contoh American Oxford Dictionary And Thesaurus. (2009). Heatherton, Victoria: Australia.

Baca juga : Cara Membuat Email

  1. Nama penulis diikuti dengan angka

Biasanya pada golongan bangsawan, akan menempatkan angka keturunan pada nama. Hal itu tidak dapat diubah / dihilangkan. Angka itu diletakan setelah nama penerbit.

  1. Buku dengan edisi

Ada kalanya menggunakan refensi buku dari edisi yang berbeda – beda. Untuk ini sistematika penulisannya dengan urutan nama penulis, tahun, judul (keterangan edisi buku), tempat dan penerbit.

  1. Beberapa buku dari satu orang penulis

Pada kondisi buku ini, tidak ada cara penulisan khusus. Hanya saja diurutkan mulai dari tahun terbit awal.

  1. Buku yang ditulis oleh institusi / organisasi

Saat menggunakan refensi yang ditulis sebuah institusi / organisasi, maka sistematika penulisannya dimulai dari nama organisasi terlebih dahulu. Lalu diikuti dengan tahun terbit, judul, tempat dan atas nama organisasi penganggung jawab.

  1. E-book

Kemunculan dari beberapa situs e-book memberikan kontribusi yang cukup baik bagi para penulis. Apalagi tingkat selektifitas dari situs e-book tidak seketat dengan penerbit konvensional. Meskipun pada dasarnya hampir sama, tetapi ada perbedaan untuk sistematika penulisan daftar pustaka untuk e-book. Pada bagian akhir ditambah dengan keterangan “Tersedia dari (nama database / situs e-book). “.

  1. Buku yang telah diedit oleh editor

Editor juga sering kali turut serta dalam melakukan revisi / penulisan ulang untuk beberapa buku. Nama sang editornya juga harus dimasukkan dan diletakan tepat setelah nama penulis dengan diikuti keterangan “(Eds) “.  Contohnya Friedman, S & Wachs, T.D. (Eds), diikuti dengan tahun, judul dan lainnya.

  1. Buku terjemahan

Buku terjemahan juga kerap dijadikan sebagai refensi untuk daftar pustaka. Ada banyak ilmu yang dapat dikaji di luar sana. Jadi sangat sayang untuk diabaikan begitu saja.

Untuk penulisan buku terjemahan, harus mencantumkan nama dari penulis asli dan inisial / nama penerjemah. Letak nama penerjemah setelah judul buku. Contoh Doe, John. (2007). Sistem Informasi. (M Harianto, terjemahan).

Cara Menyusun Daftar Pustaka Dari Sumber Majalah / Koran / Jurnal

Pemanfaatan media koran / majalah pada karya ilmiah, biasanya digunakan sebagai bentuk study kasus. Tata cara penulisan daftar pustaka dari sumber ini tidak berbeda jauh. Jadi masih mudah pula untuk dipahami. Pada sumber inilah juga terdapat beberapa kondisi khusus, meliputi :

Baca juga : Aplikasi Edit Video PC

  1. Sumber jurnal Universitas

Sistematika penulisannya dimulai dari nama penulis. (tahun). Judul artikel. Nama jurnal, volume jurnal. Halaman. Jika jurnal diambil dari sebuah perguruan tinggi, maka nama perguruan harus disertakan dan diletakan pada bagian akhir.

  1. Sumber Koran / tabloid konvensional

Apabila sumber berasal dari tabloid / koran, tata penulisannya meliputi nama penulis. (tahun). Judul artikel, tempat publikasi : Nama koran / tabloid. Sistematika penulisan itu hanya berlaku pada koran / tabloid konvensional.

  1. Situs berita

Selain buku, sebagian besar sumber pasti dicari melalui internet. Meskipun sering digunakan, tetapi hanya sedikit orang yang menyertakan sumber yang sesuai dengan aturan penulisan. Saat sumber dikutib dari internet, pasti hanya terdapat nama situs / alamat url.

Sebenarnya sumber dari situs juga terdapat aturan, khususnya untuk situs berita. Sebelum menyertakan alamat url, tulis terlebih dahulu daftar pustaka yang sesuai dengan daftar pustaka untuk sumber koran / tabloid konvensional.

Cara Menyusun Daftar Pustaka Dari Karya Ilmiah, Tesis, Skripsi / Disertasi

Tumpukan karya ilmiah, makalah, Tesis, skripsi dari para alumni sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai refensi. Bahkan dengan ini, dapat mengetahui cara tepat untuk menyusun sebuah karya ilmiah. Untuk sumber ini sebenarnya tidak harus berasal dari institusi pendidikan yang sama. Dapat pula berasal dari institusi pendidikan lain.

Sistematika penulisannya meliputi nama penulis. (tahun). Judul. (award, nama institusi, tahun). Apabila sumbernya diperoleh melalui googling, maka sertakan juga keterangan (Diakses Pada dan keterangan waktu) serta alamat url di bagian akhir.

Cara Menyusun Daftar Pustaka Dari Situs / Website

Saat mengambil referensi yang berasal dari internet, harus diingat untuk menuliskannya yang sesuai dengan ketentuan penulisan daftar pustaka dan tidak lagi hanya menyertakan alamat url. Tata cara penyusunnanya yaitu nama penulis (baik itu individu / organisasi kelompok). (tahun). Judul halaman. Tanggal diakses, dari (alamat url).

Cara Menyusun Daftar Pustaka Dari Sumber Audio Dan Video

Semakin lengkap jenis sumber daftar pustakanya maka semakin nilai dari karya ilmiah akan semakin tinggi. Khusus untuk satu ini mungkin belum banyak orang yang tahu. Baik audio / video dapat dicantumkan pada daftar pustaka. Khusus sumber video dilengkapi dengan keterangan durasinya.

Demikian penjelasan singkat tentang cara membuat daftar pustaka secara sistematis. Dengan ini penulisan daftar pustaka akan semakin teratur dan jelas.


Dapatkan informasi teknologi paling update rekomendasi dari Terminal Tekno langsung ke smartphone kamu melalui aplikasi Telegram dengan bergabung di https://t.me/terminaltekno



Avatar photo
Terminal Tekno

Teminal Tekno adalah Blog yang menyajikan berbagai macam informasi seputar review, teknologi, smartphone, komputer, aplikasi, dan sejenisnya yang paling update.

Leave a Comment